Terinspirasi postingan cinetariz saya juga jadi pengen berbagi mengenai film-film yang jadi favorit saya sepanjang masa. Film-film ini adalah film yang saking sukanya, saya bisa dan telah menontonnya puluhan kali sampai hampir apal setiap adegan dan dialog, namun tetap saja menikmati dan mau lagi. Gak banyak-banyak.. Saya cuma akan bahas tiga film yang paling “sepanjang masa” buat saya. Ketiganya bergenre drama. Ya maklum aja, mengingat saya sama sekali bukan penggemar film bergenre horor, slasher, apalagi gore.
1. Moulin Rouge (2001)
Film ini mengisahkan tentang Christian (diperankan oleh Ewan McGregor), seorang penyair yang jatuh cinta pada Satine (diperankan oleh Nicole Kidman). Satine yang terobsesi untuk menjadi aktris merupakan primadona Moulin Rouge, sebuah rumah bordil di Paris milik Harold Zidler . Demi kelangsungan Moulin Rouge, Harold Zidler telah membuat perjanjian kerjasama dengan seorang bangsawan, the Duke of Monroth, bahwa the Duke akan membiayai pertunjukan dengan skenario yang ditulis oleh Christian. Salah satu persyaratan yang diajukan the Duke untuk perjanjian itu, adalah sesi privat bersama Satine. Dasar si Christian ama Satine lagi kasmaran, terlibat project bareng, meski dalam pengawasan Harold Zidler dan the Duke, adaaaa aja cara mereka mencuri-curi momen berdua. Tapi tentu saja Harold Zidler dan the Duke yang posesif itu tidak berdiam diri begitu saja mengetahui ada yang kucing-kucingan di belakangnya. Bagaimanapun the show must go on. Bersama rangkaian cerita yang disuguhkannya, tokoh-tokoh dalam film ini selalu berhasil mengajak saya tersenyum, tertawa, terharu, dan turut bernyanyi sepanjang film.
Yes this is a musical. Jadi ada banyaaaaak lagu yang disajikan dalam rangkaian ceritanya. Sampai jadi dua album soundtrack. Lagu-lagu yang digunakan pun banyak yang berasal dari lagu-lagu populer yang telah familier di telinga sebelumnya. Mulai Roxanne-nya The Police, Material Girl-nya Madonna, Your Song-nya Elton John, sampai Smells Like Teen Spirit-nya Nirvana. Dijamin gak bisa diem deh kalo saya nonton film ini. Jadi jangan nonton film ini bareng saya kalo ingin khusyuk nontonnya. You’ve been warned!
Film ini juga diganjar berbagai nominasi dan penghargaan dari Golden Globe, BAFTA, National Board of Review, hingga Academy Award. Jadi dijamin mantap meyakinkan deh.. Setelah menontonnya pun, saya akan masih akan diam tertegun (tak jarang sambil mengusap air mata), merenungkan pesan Toulouse Lautrec “The greatest thing you’ll ever learn is just to love and be loved in return”.
2. (500) Days of Summer (2009)
Saya pertama kali menemukan film ini di Jakarta International Film Festival (Jiffest) tahun 2009. Memang akan sulit melewatkannya, mengingat lagu soundtrack film ini, Sweet Disposition dari Temper Trap, sekaligus juga digunakan sebagai soundtrack promo Jiffest. Ketika menonton juga sangat mudah untuk menemukan relasi antara penonton (baca: saya) dengan tokoh-tokoh di film ini. Bukan hanya Tom Hansen (diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt), atau Summer (diperankan oleh Zooey Deschanel) saja, tapi bisa sekaligus keduanya. Ada kalanya dalam sebuah hubungan kita berada dalam posisi Tom, namun tak jarang juga di posisi Summer. Well, ini memang seperempat curhat.
Jadi ceritanya Tom itu cowo hopeless romantic yang percaya pada takdir dan menanti datangnya the one. Ketika bertemu Summer, Tom merasa menemukan the one yang selama ini dicarinya. Di sisi lain, Summer menjalani hidupnya secara praktis realistis. Asal nyaman ya dijalani saja, living for today and not looking for anything serious. Kedua manusia yang berbeda persepsi inipun kemudian berpisah jalan. Dengan alur yang maju mundur, tersusun satu persatu rangkaian kisah bagaimana Tom jatuh naksir, mabuk kepayang, hingga patah hati berserakan.
Film ini ringan, tak menggurui, namun justru menjadi refleksi. Rasanya seperti berkaca, dan melihat serpih-serpih bayangan masa lalu kita tersaji di dalamnya. Dialog-dialognya sangat catchy dan pada beberapa episode kehidupan berasa turut menampar saya. Salah satu favorit saya sempat saya post juga di sini. Seperti halnya Moulin Rouge, film ini juga banyak dinominasikan dan memenangkan penghargaan, mulai dari Independent Spirit Award, National Board of Review, hingga Golden Globe.
3. Love Actually (2003)
Di antara film-film di atas, film inilah yang mungkin akan paling pas ditonton di akhir tahun seperti ini. Diwarnai nuansa natal yang kental, film ini menceritakan fragmen-fragmen kisah yang berkisar pada satu tema: cinta.
Tokoh-tokoh yang terlibat sangat ramai dan bertabur bintang. Ada kisah tentang seorang perdana menteri dengan staf juniornya, penyanyi tua dengan managernya, penulis dengan house keeper yang tidak bisa berbahasa inggris, juga cerita hubungan bapak dan anak yang baru saja ditinggalkan sang istri/ibu meninggal dunia. Selain itu masih ada kisah cinlok orang kantoran, partner kerja aktor dan aktris stunt adegan telanjang, pasangan yang sang suami mendapatkan godaan dari sekretarisnya, perempuan yang ditaksir sahabat suaminya, hingga tentang seorang pria yang merasa salah benua. Para tokoh dalam kisah-kisah itu terhubung satu sama lain dengan berbagai cara dan event. Melalui film ini kita diajak menyelami hubungan-hubungan yang terjalin antar tokoh, sekaligus ups and downs yang mengiringinya.
Dari berbagai kisah tersebut adegan favorit yang selalu berhasil bikin saya ber-Aaaaaw…. terharu adalah ketika Mark menyatakan unrequited love-nya pada Juliet melalui rangkaian poster. Sungguh sangat manis sekali.. Selain itu saya juga suka bagaimana bapak dan anak, Daniel dan Sam, membicarakan tentang cinta. Bocah sekecil itu sudah bisa merasakan the agony of being in love, lutunaaaaaaa…
Jadi, apa film-film sepanjang masa versimu sendiri?