Wiken lalu, di tengah deras hujan yang mengiringi perjalanan pulang dari Jogja, kawan perjalanan saya berujar “Saya suka dipanggil “mas”. Sudah biasa aja. Di rumah dipanggil “mas”, di keluarga besar juga sudah biasa dipanggil “mas”. Ulfa suka dipanggil apa?”. Saya terdiam sejenak. “Apa ya?” saya pun mulai mengingat-ingat.
Selama ini tidak pernah ada panggilan spesifik yang disematkan pada saya. Selain nama yang memang saya sandang tentunya. Dulu, ketika masih eSDe, saya malah suka marah kalau ada yang memanggil selain dengan nama saya. Namun semakin ke sini, bertemu lebih banyak orang, terlibat dengan mereka, saya semakin bisa menerima berbagai variasi panggilan yang justru menunjukkan tingkat kedekatan. Apalagi dengan berbagai cara komunikasi yang memungkinkan sekarang ini, yang tidak selalu menghadirkan sosok lawan bicara ke hadapan. Bisa dalam bentuk suaranya saja, bisa juga tulisan. Ragam panggilan itu malah jadi semacam cara identifikasi pribadi, kalau yang saya hadapi memang benar orang itu. Ya.. bisa aja kan tubuh atau akunnya digunakan orang lain, atau hantu, atau alien, atau agen rahasia yang menyamar, atau robot yang ingin menguasai dunia……. *halah mulai dah*
Saya masih ingat, panggilan selain nama yang pertama bisa saya terima itu dari temen-temen geng jaman SMP. Mereka menyebut saya dengan inisial: MU, yang kemudian saya gunakan dalam pemilihan nama blog ini, Emyou. Saya suka panggilan itu. Simple dan menyesatkan hahahaha… Orang bisa mengira saya penggemar tim Manchester United. Padahal tidak. Sama sekali hihihihi…. Panggilan lainnya, dan siapa yang memanggil? Hmm… kalau saya ungkap semua gak bisa jadi password identifikasi lagi dong. Yang jelas di antaranya ada M, Pla, Empah, Pah, Dek, Ca, C, B, Luv……….. *kemudian hening*
Jadi kamu suka dipanggil apa? 🙂
*pinjem gambar semena-mena dari sini