Berperjalanan ke Bandung dengan keluarga tante jadi pilihan gw weekend kemaren. Ardi, sepupu gw berkeras ingin menambah jam terbang menyetir mobilnya dalam perjalanan ini. Meskipun diiringi komentar-komentar khawatir macem “Konsentrasi dek.. nyetir itu harus konsentrasi”, “Udah kamu gak usah ngurusin radionya, fokus aja ke depan”, “Apa mau kamu nyalip tiba-tiba dari kiri gitu?? Kasian mobil belakang kan kaget” hampir sepanjang perjalanan dari mama-papanya. And he made it. Dia yang menyetir dari pom bensin di sala satu rest area (entah yang di kilometer berapa gw gak apal, tapi dari arah jakarta masi sebelum pabrik YKK ituh) sampai keluar tol Pasteur Bandung. Papanya langsung mengambil alih kemudi ketika melihat macetnya Bandung yang seperti mo bersaing ama Jakarta.
Berangkat tanpa sarapan membuat sesampai Bandung, kami langsung mencari tempat makan. Rumah Makan Manjabal 2 di Jl. Djunjunan menjadi pilihan. Dan waktu makan yang di-jamak ta’khir itu menjadi formula resep ampuh untuk makan dengan lahap. Tak perlu waktu lama untuk menghabiskan berbagai menu yang tersaji di meja. Tandas!!
Salah satu tujuan para Jakartans berkunjung ke Bandung pada akhir pekan tentu saja adalah untuk wisata belanja. Tapi rupanya ada hal menarik lain yang gw, Ifada dan Ardi (dua bersaudara sepupu gw) temukan selagi menyusuri berbagai toko di jalan Dago yaitu kaca yang menyenangkan!! Kaca di salah satu toko yang berada di lantai dua Kartika Sari itu punya efek pantulan yang merampingkan tanpa kita harus diet atopun olahraga. Jadi pengen ngaca terus. Jadi pengen foto-foto mumpung postur terlihat lebih langsing huhahahaha….