Masih bercerita tentang liburan lalu di Pulau Weh, tempat kota Sabang berada, satu hal saya temukan cukup menakjubkan. Not in a good way, tapi secara harfiah benar-benar membuat saya takjub. Hal itu terkait disiplin lalu lintas di sana.
Selama di Sabang, saya dan teman-teman memang sengaja menyewa kendaraan untuk alat transportasi. Karena baru memesan pada waktu yang sudah mepet dan sedang peak season, jadilah kami hanya mendapatkan mobil saja tanpa sopir. Untunglah ada yang bisa nyetir (dadah-dadah ke Alyak) jadi kami manfaatkan kesempatan ini buat bertualang beneran lengkap dengan sesi nyasar dan berputar-putar setiap kali beperjalanan baik berangkat maupun pulang ke penginapan (mengangguk takzim kepada eRJe yang kemampuan spatial recognition-nya baru dipercaya pada hari terakhir kita di sana).
Pengalaman road trip di sana membuat kami terbengong-bengong dan ketawa miris melihat tingkah laku berlalu lintasnya. Baaaaanyak banget pengendara motor yang tidak mengenakan helm. Lampu kendaraan juga tidak menyala, bahkan ketika malam dengan kondisi minim penerangan jalan. Lebih ajaibnya, mungkin karena traffic yang tidak padat, pengendara motor di sana bisa sewaktu-waktu berbelok atau putar arah begitu saja tanpa peringatan apapun sebelumnya. Bahkan kami yang sudah terbiasa melihat kelakuan bajaj di ibukotapun takjub melihatnya.
Lebih hebat lagi melihat bagaimana mereka bisa parkir di badan jalan. Trus ditinggal begitu saja. Kadang dengan kunci masih menempel. Iya sih, pulau Weh tak seberapa padat, pasti repot dan ketahuan kalau ada yang berniat jahat mau mencuri. Tapi hambok ya minggir dikit. Beri kesempatan pengguna jalan lain untuk lewat dengan nyaman di jalan yang cuma satu atau dua lajur. Tidak hanya motor, hal ini juga berlaku buat parkir mobil. Salah satunya, saking amazed-nya berhasil difoto oleh Wenny.
See? Pengemudi mobil hitam ini dengan tanpa dosa membiarkan separuh bodi mobilnya melintang di jalan. Ajaib lah pokoknya..
Jika “beruntung” perjalanan kalian juga akan semakin berkesan dengan adanya “anak nongkrong” yang nyegat di tengah jalan.
Mau merasakan sendiri sensasi ketakjuban yang kami alami? Yuk main ke Sabang!